PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI WONOSALAM KAB. JOMBANG

Herini Siti Aisyah, Epy M. Luqman, Dina Sunyowati

Abstract


Lebah Madu Klanceng sampai sekarang masih jarang dibudidayakan walaupun mempunyai prospek yang bagus tidak kalah dengan jenis lebah madu lainnya. Dalam program ini petani belum mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk bididaya lebah madu kalnceng; sehingga perlu dilakukan peningkatan Skill. Sebagian besar petani merupakan petani gurem yang banyak mempunyai waktu luang terutama pada sore hari setelah bekerja di kebun. Target dari program ini adalah budidaya Lebah Madu Klanceng pada kelompok tani sebagai entry poin dalam memberdayakan masyarakat dalam bidang-bidang yang lain seperti pariwisata dan lingkungan serta ekonomi di Wonsalam . Budi daya klanceng sebagai pusat kegiatan kelompok tani yang diharapkan akan dapat mendorong membuka pariwisata yang pengunjung bukan hanya sekedar berwisata akan tepau juga sebagai media edukasi pada pengenalan pemanfaatan alam untuk usaha-uasaha yang lebih produktif tapi tetap dapat mejaga kelestarian lingkungan, sehingga akan mempunyai multiplier effect yang tinggi untuk mendongkrak perekonomian di wialayah pedesaan


Kata Kunci : Lebah, Klanceng , Pariwisata, Petani, Desa


Full Text:

PDF

References


GleryLazuardi Editor: Willem Jonata https://www.tribunnews.com/bisnis/2018/01/13/indonesia-defisit-madu-Waspada-oplosanArtikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indonesia Defisit Madu 2. Kuntadi, Klanceng Dan Permasalahannya Pusat Penelitian dan Pengembangan Konsevasi dan Rehabilitasi Badan penelitian dan Pengembangan kehutanan Jl. Gunung Batu 5, Bogor 16610 E-mail : [email protected] 3. M. Dewantari, I.G. Suranjaya, 2019, Pengembangan budidaya lebah madu trigona sp spp Ramah lingkungan di desa antapan kecamatan Baturiti kabupaten tabanan Volume 18 Nomor 1, Januari 2019

httpscholar.unand.ac.id314572BAB%201.pdf

https://www.tribunnews.com/bisnis/2018/01/13/indonesia-defisit-madu-waspada-oplosan 6. Desri hamzah, 2011 Skripsi Fakultas pertanian dan peternakan Universitas islam negeri sultan syarif kasim riau Pekanbaru 2011 h.8

Retno Widowati , 2017, Prosiding Seminar Nasional Prodi Biologi F. MIPA UNHI ISBN: 978-602-9138-68-9 h 68 Studi Usaha Ternak Lebah Madu KlancengIndigenous Indonesia Apis Cerana Secara Tradisional Di Bali 8. .http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/accepted_rsses/view/566e7271-5b14-413b-9005-7e08c0a83502)

Sihombing 1997. Ilmu Ternak Lebah Madu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Asprizatul Azlan , DefriYoza , M. Mardhiansyah, 2016, Colonies on the artificial nests at the prohibition forest of indigenous village of rumbio kampar regency) Jom Faperta UR Vol 3 No 2 Oktober 2016. HAL 5

Dadan Ahmad Budaya, 2019, Tesis Program Agrister Agribisnis, Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Negeri Islam Syarif Hiayatullah Jakarta, Analisis Kelayakan Deservikasi Usaha Tani Padi Lebah Trigona Sp

http://peluangusaha.info/peluang-usaha-budidaya-lebah-madu/

M. Muhsinin Erwan D. Kisworo, Daily Activities and Propolis Production of Trigona Sp Bee Keeping in 2015, Three Nest Types Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University International Seminar on Animal Industry, Bogor, 17-18 September 2015 H. 8

Erwin Setiawan, 2017, Makalah, Sekilas Tentang Budidaya Madu Klanceng Di Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Ihttp://dishut.jabarprov.go.id/index3.php?mod=artikel

Ali Agus, 2015, Sumber Pakan Lebah Madu KlancengPerlu Dikembangkan Diunggah : Jumat, 02 Oktober 2015 — Ika) http://ugm.ac.id/id/berita/10481-

Chrisfernad Konda 2016, Makalah Hasil Hutan Non Kayu Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutan Universitas Tadulako

http://industri.bisnis.com/read/20160126/99/513200/genjot-produksi-madu-perhutani-siapkan-18.000-ha-di-3-provinsi)

Sri Minarti, 2007, Evaluasi Produksi dan Perkembangan Koloni Lebah Madu, Universitas Brawijaya, Disertasi 2007 http://prasetya.ub.ac.id/berita/Disertasi-Sri-Minarti-Evaluasi-Produksi-dan-Perkembangan-Koloni-Lebah-Madu-7178-id.html




DOI: http://dx.doi.org/10.51213/jmm.v3i2.53

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JMM - Jurnal Masyarakat Merdeka